Keberhasilan
ekspor Indonesia selama ini telah menempatkan Indonesia di urutan ke-30
eksportir dunia (berdasarkan nilai ekspor) dengan kecenderungan mengalami
peningkatan sejak tahun 2007. Sementara itu di sektor regional (berdasarkan
nilai ekspor), pada tahun 2009 Indonesia berada pada urutan ke-10 eksportir di
Asia. Posisi pertama (berdasarkan nilai ekspor) ditempati oleh China dengan
niai US$ 1,338 miliar dengan pertumbuhan sebesar 10.04 persen.
Capaian
pertumbuhan ekspor nasional yang tinggi juga disertai meningkatnya pangsa
negara-negara emerging markets sebagai pasar tujuan ekspor. Meningkatnya
kinerja ekspor dan semakin kondusifnya berbagai variabel makroekonomi
berkontribusi pada kinerja investasi yang tumbuh tinggi. lklim investasi yang
membaik didukung oleh pembiayaan dari dalam dan luar negeri yang meningkat
sehingga mendorong realisasi investasi tumbuh lebih cepat untuk kuatnya
permintaan.
Posisi
ekspor Indonesia pada paruh pertama 2010 lebih tinggi kenaikannya dibanding
ekspor dunia, yaitu sekitar 45 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Selanjutnya total ekspor 2010 sebesar US$ 157,7 miliar merupakan rekor tertinggi
sepanjang sejarah ekspor Indonesia, naik 35 persen dibanding ekspor 2009 yang
hanya sebesar US$ 116,5 miliar. Ekspor non-migas 2010 mencapai rekor tertinggi
sebesar US$ 129,7 miliar, meningkat 33,02 persen dibanding 2009, yang berarti
3,5 kali lipat di atas target RPJM sebesar 7 persen8,5 persen. Ekspor
non-migas Desember 2010 mencapai rekor tertinggi untuk ekspor bulanan sebesar
US$ 13,5 miliar, meningkat 24,6 persen dibandingkan Desember 2009.
Rata-rata
ekspor non-migas bulanan meningkat bila dibandingkan dari tahun 2009 sebesar
US$ 9,0 miliar menjadi US$ 10,8 miliar pada tahun 2010. Peningkatan ini
tampaknya akan terus meningkat, seiring dengan semakin bergairahnya ekonomi dan
investasi dalam negeri yang dapat memacu perkembangan ekspor non-migas Indonesia.
Kontribusi
ekspor non-migas rata-rata 2010 terhadap total ekspor Indonesia sangat tinggi,
yaitu sebesar 82,22 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata
kontribusi ekspor migas 2010 yang hanya sebesar 17,78 persen. Kinerja ekspor
Indonesia saat ini mengalami diversifikasi dengan mulai meningkatnya ekspor
produk non-migas, tidak hanya produk utama tetapi produk lainnya. Penguatan
ekspor non-migas selama tahun 2010 didorong oleh peningkatan ekspor dari
seluruh sektor. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya,
peningkatan tertinggi terjadi pada sektor pertambangan yang naik sebesar 35,36
persen disusul peningkatan ekspor di sektor industri sebesar 33,47 persen,
peningkatan pertanian 14,90 persen dan di sektor lainnya sebesar -8,33 persen.
Ekspor
non-migas dan ekspor migas selama 2004-2010 meskipun berfluktuasi namun
menunjukkan tren meningkat. Rata-rata pangsa ekspor non-migas selama 5 tahun
terakhir berada pada kisaran 80 persen. Kecenderungannya adalah ekspor
non-migas akan stabil dan tetap perlu dipertahankan pada perolehan nilai pangsa
rata-rata.
Sebagian
komoditas ekspor non-migas mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi,
diantaranya adalah minyak bumi, minyak sawit dan batu bara. Hal ini tentunya
berpengaruh pada nilai ekspor Indonesia, khususnya ekspor non-migas yang
nilainya meningkat tajam. Ekspor minyak sawit dan karet yang masing-masing
mencapai US$ 16,3 miliar dan US$ 9,4 miliar, telah mendekati ekspor migas tahun
2010 yang tercatat sebesar US$ 28 miliar.
Secara
kumulatif nilai ekspor Januari-Desember 2010 mencapai US$157,73 miliar atau
meningkat 35,38 persen dibanding ekspor periode yang sama tahun 2009, sementara
ekspor non-migas mencapai US$129,68 miliar atau meningkat 33,02 persen. Jika
dilihat menurut sektor, ekspor hasil industri periode Januari-Desember 2010
naik sebesar 33,47 persen dibanding periode yang sama tahun 2009, demikian juga
ekspor hasil pertanian naik 14,90 persen serta ekspor hasil tambang dan lainnya
naik 35,34 persen.
Tabel
Nilai Ekspor Indonesia menurut Migas dan Non Migas 2006-2010 (juta $)
Ekspor
|
2006
|
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
|
Migas
|
21209,5
|
22 088,6
|
29126,3
|
19018,3
|
28039,6
|
|
|
Minyak Mentah
|
8168,8
|
9 226,0
|
12418,8
|
7820,3
|
|
|
Hasil Minyak
|
2 843,7
|
2 878,8
|
3 547,0
|
2 262,3
|
3%7,2
|
|
Gas
|
10 197,0
|
9983,8
|
13160,5
|
8 935,7
|
13 669,4
|
|
|
|
|
|
|
|
Non Migas
|
79 589,1
|
92 012,3
|
107 894,1
|
97 491,7
|
129739,5
|
|
|
Sektor Pertanian
|
3 364,9
|
3657,8
|
4 584,6
|
4352,8
|
5 001,9
|
|
Sektor Industri
|
65 023,9
|
76460,8
|
88 393,4
|
73435,8
|
98015,1
|
|
Sektor Tambang dan Lainnya
|
11200,3
|
11893,7
|
14916,1
|
19 703,1
|
26 722,5
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
100 798,6
|
114 100,9
|
137020,4
|
116 510,0
|
157 779,1
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar