" Tak ada sesuatu yang lebih bermanfaat atas hati sebagaimana uzlah, sebab dengan memasuki uzlah dalam pemikiran kita akan menjadi lapang."
Uzlah artinya mengasingkan diri dari dunia ramai, masuk ke dunia kesendirian, dengan tujuan menghidupkan jiwa dan mensucikan pikiran dari pengaruh yang merusak. Dengan uzlah akan memperkuat pikiran sehat, menerangi logika dengan sinar Allah, menjauhkan diri dari pikiran maksiat dan perbuatan dosa. Sebab kadang perbuatan maksiat memasuki rongga hidup manusia, datangnya tiba-tiba tak dapat diduga-duga.
Menurut ulama, uzlah terbagi dua;
1. Uzlah dengan hati dan diri, yaitu menjauhkan diri dari keramaian kehidupan. Sebagaimana uzlah Nabi Muhammad di gua hira, dan uzlah pemuda kahfi di dalam gua.
2. Uzlah dengan hati tetapi jasmani tetap bergaul dengan manusia. Pergaulan dengan manusia, situasi yang dihadapinya, tidak dapat mempengaruhi suasana hati yang istiqomah berhubungan, mengingat Allah, dan merasakan kehadiran Allah dimana pun ia berada.
Dalam uzlah alam pikiran manusia akan menjadi tenang dan luas jangkauannya, wawasan berpikirnya pun bertambah, sedangkan jiwanya menjadi bersih dan tenteram. Dalam keadaan tenang manusia mampu berpikir tentang ciptaan Allah, dan kebesaran Allah sebagai Maha Pencipta alam semesta serta seisinya.
Dengan uzlah akan terhimpun dalam rongga jiwa kita sifat-sifat mulia, akhlaqul karimah, serta terhindar dari sifat-sifat mazmumah dan akhlak yang bejat. Cara uzlah ini sekaligus akan memelihara iman dan keyakinan kita serta akan membersihkan jiwa kita dari dosa dosa kecil, demikian juga akan menghindarkan si hamba dari mendekati dosa dosa besar.
Sifat-sifat mulia, seperti kalimat-kalimat zikir, pikiran bersih, cita-cita suci, kehendak-kehendak yang menggerakkan amal, perasaan yang akan memperoleh kemajuan hidup. berpikir dan menganalisa dengan pikiran yang sehat akan menyelamwatkan manusia dari kekacauan dan ketidakstabilan.
Orang yang suka ber-uzlah, mampu mengatur jalan pikirannya diwaktu hening. Pikiran yang dikendalikan secara teratur akan mendapatkan hasil pikiran yang mampu menggerakkan hidup dan mengarahkannya kepada apa yang dikehendaki oleh syariat Agama Islam, dan mengantarkan hamba hamba Allah kepada "Mardhatillah."
Uzlah akan memberi kesempatan bagi si hamba menyibukkan diri mensucikan hati, lidah dan perilaku, dan menghindarkan diri dari kesibukan yang bertentangan dengan ajaran Agama Islam. Uzlah adalah salah satu jalan hijrah dari kejelekan kepada kebaikan, dari kesempitan berpikir dengan kelapangan berpikir. Abi Ishaq Ibrahim bin Mas'ud berkata, "Dengan terasing, akan terhimpunlah cita-cita. dan dengan cita-cita itu akan memperkokoh keyakinan kepada Allah, sedang rencana sangat berbeda dari cita-cita ataupun harapan.
Sesungguhnya para hamba Allah yang saleh akan banyak meluangkan waktu bersepi sepi sendiri (berbuat uzlah) untuk merenungkan dirinya dan mengevaluasi amal ibadahnya, mencuci hati dan pikirannya dengan perenungan yang suci, dan memberi arah kepada pikirannya dengan logika yang sehat dan wawasan yang dalam. Di saat jiwa kita jernih, akan jernih pula hati dan pikiran kita. Dan disaat kita lapang akan lapang juga pikiran dan akal kita.
Diambil dari kitab Hikam Ibnu Atthailah Assakandari pada bab Keutamaan Uzlah
Diambil dari kitab Hikam Ibnu Atthailah Assakandari pada bab Keutamaan Uzlah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar