Secara umum, penyebab
kemiskinan dapat dibagi kedalam empat mazhab (Spicker,2002), yaitu:
1. Individual
explanation, kemiskinan cenderung diakibatkan oleh karakteristikorang miskin
itu sendiri. Karakteristik yang dimaksud seperti malas dan
kurangsungguh-sungguh dalam segala hal, termasuk dalam bekerja. Mereka juga
seringsalah dalam memilih, termasuk memilih pekerjaan, memilih jalan hidup,
memilihtempat tinggal, memilih sekolah dan lainnya. Gagal, sebahagian orang
miskin bukan karena tidak pernah memiliki kesempatan, namun ia gagal menjalanidengan
baik kesempatan tersebut. Seseorang yang sudah bekerja namun karenasesuatu hal
akhirnya ia diberhentikan (PHK) dan selanjutnya menjadi miskin. Ada juga
yang sebelumnya telah memiliki usaha yang baik, namun gagal dan bangkrut,
akhirnya menjadi miskin. Sebagian lagi pernah memperoleh kesempatanmengikuti
pendidikan yang lebih tinggi, namun gagal menyelesaikannya, drop outdan
akhirnya menjadi miskin. Tidak jarang juga terlihat bahwa seseorang
menjadimiskin karena memiliki cacat bawaan. Dengan keterbatasannya itu ia
tidak mampu bekerja dengan baik, bersaing denganyang lebih sehat dan memiliki
kesempatan yang lebih sedikit dalam berbagai halyang dapat menentukan kondisi
ekonomi hidupnya.
2. Familial
explanation, kemiskinan lebih disebabkan oleh faktor keturunan.
Tingkat pendidikan orang tua yang rendah telah membawa dia kedalam kemiskinan.Akibatnya
ia juga tidak mampu memberikan pendidikan yang layak kepadaanaknya, sehingga
anaknya juga akan jatuh pada kemiskinan. Demikian secaraterus menerus dan turun
temurun.
3. Subcultural
explanation, kemiskinan dapat disebabkan oleh kultur, kebiasaan,adat-istiadat,
atau akibat karakteristik perilaku lingkungan. Misalnya,
kebiasaanyang bekerja adalah kaum perempuan, kebiasaan yang enggan untuk
bekerja kerasdan menerima apa adanya, keyakinan bahwa mengabdi kepada para raja
atauorang terhormat meski tidak diberi bayaran dan berakibat pada
kemiskinan.Terkadang orang seperti ini justru tidak merasa miskin karena sudah
terbiasa danmemang kulturnya yang membuat demikian.
4. Structural
explanations, kemiskinan timbul akibat dari
ketidakseimbangan, perbedaan status yang dibuat oleh adat istiadat, kebijakan, dan aturan lainmenimbulkan
perbedaan hak untuk bekerja, sekolah dan lainnya hinggamenimbulkan kemiskinan
di antara mereka yang statusnya rendah dan haknyaterbatas. Kemiskinan yang
disebabkan oleh dampak kebijakan pemerintah, ataukebijakan yang tidak berpihak
pada kaum miskin juga termasuk dalam
beberapa penyebap terjadinya kemiskinan, sehingga kemiskinan yang timbul itu sering
disebut dengan kemiskinan struktural. Kemiskinan tidak hanya terdapat di desa,
namun juga di kota. Kemiskinan di desa terutama disebabkan oleh faktor-faktor
antara lain:
·
Ketidakberdayaan. Kondisi ini muncul
karena kurangnya lapangan kerja, rendahnyaharga produk yang dihasilkan mereka,
dan tingginya biaya pendidikan.
·
Keterkucilan, rendahnya tingkat
pendidikan, kurangnya keahlian, sulitnyatransportasi, serta ketiadaan akses
terhadap kredit menyebabkan mereka terkucil danmenjadi miskin.
·
Kemiskinan materi, kondisi ini
diakibatkan kurangnya modal, dan minimnya lahan pertanian yang dimiliki
menyebabkan penghasilan mereka relatif rendah.
·
Kerentanan, sulitnya mendapatkan
pekerjaan, pekerjaan musiman, dan bencana alam,membuat mereka menjadi rentan
dan miskin.
·
Sikap, sikap yang menerima apa adanya
dan kurang termotivasi untuk bekerja kerasmembuat mereka menjadi
miskin.Kemiskinan di kota pada dasarnya disebabkan oleh faktor-faktor yang sama
dengan didesa, yang berbeda adalah penyebab dari faktor-faktor tersebut,
misalnya faktorketidakberdayaan di kota cendrung disebabkan oleh kurangnya
lapangan kerja, dan tingginya biaya hidup.
Kemiskinan
(Sharp et al, 2000)
Dapat
juga disebabkan oleh:
a. Rendahnya
kualitas angkatan kerja.
b. Akses
yang sulitdan terbatas terhadap kepemilikan modal.
c. Rendahnya
tingkat penguasaan teknologi.
d. Penggunaan
sumberdaya yang tidak efisien.
e. Pertumbuhan
penduduk yang tinggi.
Selain dari berbagai
pendapat di atas, kemiskinan secara umum disebabkan oleh duafaktor, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang datangdari
dalam diri orang miskin, seperti sikap yang menerima apa adanya, tidak
bersungguh-sungguh dalam berusaha, dan kondisi fisik yang kurang sempurna.
Sedangkan faktore ksternal adalah faktor yang datang dari luar diri si miskin,
seperti keterkucilan karena akses yang terbatas, kurangnya lapangan kerja,
ketiadaan kesempatan, sumberdaya alam yang terbatas, kebijakan yang tidak
berpihak dan lainnya. Sebahagian besar faktor yang menyebabkan orang miskin
adalah faktor eksternal. Beberapa faktor penyebab kemiskinan lainnya adalah
pertumbuhan ekonomi lokal dan global yang rendah, pertumbuhan penduduk yang
tinggi, dan stabilitas politik yang tidak kondusif. Dalam suatu negara, peran
pemerintah sangat menentukan, baik dalam membuat masyarakat menjadi miskin, maupun keluar
dari kemiskinan. Kebijakan yang kurang tepat dan ketidakberpihakan
terhadap masyarakat miskin akan menciptakan kemiskinan yang lebih banyak dan
lebih dalam. Sebagai contoh, ijin yang diberikan pemerintah
kepada pengusaha untuk membuka perkebunan besar, terkadang menimbulkan kemiskinan. Hutan
yang dibabat dan dijadikan kebun sawit, dapat membuat keringnya sungai dan
irigasi. Akibatnya sawah dan kolam telah kering, masyarakat
tidak dapat lagi menanam padi. Akhirnya mereka terpaksa menjadi
buruh harian kebun (bila diterima) yang sesungguhnya mereka tidak punya
keahlian dibidang itu. Mereka tidak dapat lagi menyekolahkan anaknya dan
akhirnya terperangkap dalam kemiskinan. Kebijakan pemerintah membolehkan
supermarket dan pasar modern masuk hingga ketingkat kecamatan juga akan
berdampak terhadap pasar tradisional yang sebagian besar dikelola oleh
masyarakat kelas bawah. Kebijakan yang berpihak pada pasar bebas dan
kurang peduli dengan kesiapan para petaninya sendiri tentu akan berdampak pada penurunan
kesejahteraan masyarakat dan akhirnya berujung pada kemiskinan. Harga barang
kebutuhan
Dampak kemiskinan
begitu bervariasi karena kondisi dan penyebab yang berbedamemunculkan akibat
yang berbeda juga.
1. Pengangguran
merupakan dampak dari kemiskinan, berhubung pendidikan dan keterampilan
merupakan hal yang sulit diraih masyarakat, maka masyarakat sulit untuk
berkembang dan mencari pekerjaan yang layak untuk memenuhi
kebutuhan. Dikarenakan sulit untuk bekerja,maka tidak adanya pendapatan membuat
pemenuhan kebutuhan sulit, kekurangan nutrisi dan kesehatan, dan tak dapat
memenuhi kebutuhan penting lainnya. Misalnya saja harga beras yang semakin
meningkat, orang yang pengangguran sulit untukmembeli beras, maka mereka makan
seadanya. Seorang pengangguran yang tak dapat memberikan makan kepada anaknya
akan menjadi dampak yang buruk bagi masa depan sehingga akan mendapat kesulitan
untuk waktu yang lama.
2. Kriminalitas
merupakan dampak lain dari kemiskinan. Kesulitan mencari nafkah mengakibatkan
orang lupa diri sehingga mencari jalan cepat tanpa memedulikan halal atau haramnya uang sebagai alat
tukar guna memenuhi kebutuhan. Misalnya saja perampokan, penodongan,
pencurian, penipuan, pembegalan, penjambretan dan masih banyak
lagi contoh kriminalitas yang bersumber dari kemiskinan. Mereka
melakukan itu semua karena kondisi yang sulit mencari penghasilan untuk
keberlangsungan hidup dan lupa akan nilai-nilai yang berhubungan dengan Tuhan.
Di era global dan materialisme seperti sekarang ini tak heran jika kriminalitas
terjadi dimanapun.
3. Putusnya
sekolah dan kesempatan pendidikan sudah pasti merupakan dampak kemiskinan.
Mahalnya biaya pendidikan menyebabkan rakyat miskin putus sekolah karena tak
lagi mampu membiayai sekolah. Putus sekolah dan hilangnya kesempatan pendidikan
akan menjadi penghambat rakyat miskin dalam menambah keterampilan, menjangkau
cita-cita dan mimpi mereka. Ini menyebabkan kemiskinan yang dalam karena
hilangnya kesempatan untuk bersaing dengan global dan hilangnya kesempatan
mendapatkan pekerjaan yang layak.
4. Kesehatan
sulit untuk didapatkan karena kurangnya pemenuhan gizi sehari-hari akibat
kemiskinan membuat rakyat miskin sulit menjaga kesehatannya. Belum lagi
biaya pengobatan yang mahal di klinik atau rumah
sakit yang tidak dapat dijangkau masyarakat miskin. Ini menyebabkan
gizi buruk atau banyaknya penyakit yang menyebar.
5. Buruknya
generasi penerus adalah dampak yang berbahaya akibat kemiskinan. Jika anak-anak
putus sekolah dan bekerja karena terpaksa,maka akan ada gangguan pada anak-anak
itu sendiri seperti gangguan
pada perkembangan mental, fisik dan cara berfikir mereka. Contohnya adalah anak-anak jalanan yang tak mempunyai tempat
tinggal, tidur dijalan, tidak sekolah, mengamen untuk mencari makan dan lain
sebagainya. Dampak kemiskinan pada generasi penerus merupakan dampak
yang panjang dan buruk karena anak
anak seharusnya mendapatkan hak mereka untuk bahagia, mendapat pendidikan, mendapat nutrisi baik dan lain sebagainya. Ini dapat
menyebabkan mereka terjebak dalam kesulitan hingga dewasa dan berdampak pada
generasi penerusnya
BalasHapusThank infonya. Oiya ngomongin kemiskinan, ternyata ada loh sejumlah miliarder di dunia ini yang kerap menghambur-hamburkan uang dan berujung pada kebangkrutan. Siapa saja mereka? Cek di sini ya: Miris, 5 miliarder ini akhirnya jatuh miskin